gibzet0407.blogspot.com, Jakarta -Dentuman musik yang cepat menghentak mengiringi pagelaran busana karya desainer Norma Moi di arena Jakarta Fashion Week 2017, Rabu, 26 Oktober 2016 lalu. �Satu-persatu model tampil memamerkan koleksi modest wear (busana muslim) yang bertajuk Road Chic. �Hanya menyisakan sedikit kesan anggun dan lembut, Road Chic menonjolkan citra perempuan yang kuat, independen, dan bahkan sejumput aroma ‘rebel’.

Didukung make-up yang menampilkan wajah-wajah keras dengan alis melengkung, daerah mata gelap, dan bibir berwarna kuning, fashion house Norma Hauri membangkitkan kembali komunitas ladies biker tahun 1950-an yang menjadi inspirasi Road Chic. “Semangat free spirit �perempuan pada masa itu menunjukkan upaya pemberdayaan perempuan serta kemandirian yang kuat,” kata Norma dalam konferensi pers sebelumnya.

Penggunaan pola chevron (zig-zag) menjadi atraksi detail utama Road Chic. Pola ini dipilih karena sering digunakan sebagai rambu atau marka jalan. Chevron dikenal pula sebagai simbol kecepatan yang dihubungkan denga tema biker. Upaya membangun kesan biker juga dilakukan Norma melalui aplikasi motif yang terinpirasi dari komponen mesin motor tua. Semua itu disempurnakan dengan penggunaan asesoris berbentuk rantai, tali pinggang, ikat kepala, dan sarung tangan motor hasil kolaborasi dengan desainer asesoris senior, Rinaldy A. Yunardi.

Pada koleksi musim ini Norma masih bermain dengan teknik pleated (lipat) dan mengeksplorasi teknik finishing kain dari perusahaan tekstil Jepang, UTIC Co.Ltd. Beberapa teknik yang dipakai adalah emboss (permukaan berkontur), batch weight reduction, pleats, dyeing (pencelupan), dan teknik kuno dari daerah Arimatsu, Nagoya� yaitu teknik shibori (teknik celup dengan mengikat, melipat, atau memilin kain).

Malam itu, sekitar dua lusin busana koleksi Road Chic tampil di area terbuka Senayan City yang dipermak menjadi runway dan tribun penonton. Tampil sebagai gaun finale karya desainer� peserta program Indonesia Fashion Forward 2014 itu adalah ballgown (gaun pesta) dengan kain khusus dari UTIC yang tahan air dan tahan angin. Selesai pementasan, �Norma keluar dengan malu-malu dari backstage. Disambut tepuk tangan meriah, iamenerima banyak karangan bunga, melambai, dan kembali ke balik backstage. �Seorang pengunjung berbisik, “Ini baru namanya fashion show.”

EFRI RITONGA