Kita mempunyai suatu branding dan — tidak munafik — ingin dikenal. Bagaimana caranya agar dikenal? Yah, diberitahukan kepada orang-orang bahwa, ini adalah branding saya. Bagaimana orang itu tahu, kalau orang-orang sudah kenal dengan branding-nya — sebuah generalisasi sederhana — cari di mesin penelusur.

Umumnya SEO (Search Engine Optimization) merupakan usaha optimalisasi situs web atau blog agar mendapat perhatian dari mesin penelusur, sehingga ketika pengguna mengetikkan kata kunci tertentu, diharapkan halaman situs web atau blog tersebut akan muncul pada hasil pencarian. Apabila kita hanya terfokus pada frase kata mesin pencari, maka akan terjebak dengan pemikiran yang saklak tentang pemahaman makna sebenarnya yang terkandung dalam SEO itu sendiri. Sangat dimungkinkan timbul beberapa paradigma yang berpendapat bahwa SEO itu rumit, SEO itu perlu sekolah, & sebagainya. Kembali pada ilustrasi di atas, apakah hal tersebut akan menafikan proses SEO dalam aktivitas blogging Anda? Ya, tentu saja tidak. Terkecuali Anda adalah seseorang yang populer, memiliki banyak partner & follower atau hal-hal lain di luar kebiasaan.

Mungkin Anda adalah pembaca setia “Optimasi Blog”, kemudian pernah membaca beberapa posting tentang tips SEO. Mari kita kesampingkan dulu posting-posting itu & mulai dengan dua posting terakhir dengan label SEO, yakni Tips Search Engine Optimization (SEO) pada Blogger.com dan Tips SEO pada Blogger.com Bagian Kedua. Adakah hal-hal rumit tentang SEO? Apakah kita perlu menghitung jumlah kata dalam sebuah posting? Apakah satu atau lebih kata kunci harus ditekan secara berulang-ulang? Apakah dengan memberi tanda-tanda tertentu pada kata kunci akan meningkatkan peringkat pencarian?

Ketika kita mulai berpikir tentang pertanyaan-pertanyaan itu, maka kita pun akan terjatuh pada penilaian yang saklak akan makna sebenarnya dari SEO. Bukankah terdapat keterkaitan dengan “selalu dihubungkan dengan mesin pencari”? Antara keduanya memiliki keterkaitan yang jelas, namun dalam ruang lingkup yang berbeda. Daerah yang satu menggambarkan lingkup dalam sebuah branding, sedangkan yang lain diluar lingkup branding.

Ketika kita telah memutuskan tentang apa yang akan & patut dijadikan produk, sangat dimungkinkan pula kita telah menemukan merek yang tepat untuk produk tersebut. Jika dihubungkan dengan aktivitas blogging, produk yang dimaksud adalah berupa kumpulan catatan posting atau artikel. Selanjutnya, secara rutin posting — yang diterbitkan — diupayakan tidak terlepas dengan merek yang telah kita tetapkan. Satu keunikkan dari situs web atau blog telah muncul, yaitu merek & produk saling terkait. Ini adalah branding Anda.

Pengguna yang membutuhkan suatu informasi tertentu akan mencari pada mesin telusur dengan kata kunci yang ia butuhkan. Mungkin halaman situs web atau blog Anda akan muncul pada hasil pencarian & pengguna pun mengunjunginya. Ternyata halaman itu memang berisi informasi yang mereka butuhkan. Penyajian yang segar serta tersusun dengan bahasa yang baik, ia pun betah membacanya. Tidak menutup kemungkinan, pengguna akan membaca posting lain karena informasi yang dibutuhkannya memiliki keterkaitan.

Simpulan

Secara sadar atau tidak sadar, dimulai dari rancangan sebuah situs web atau blog sampai dengan pembaharuan posting yang sesuai serta terkait dengan tema, kita telah masuk ke dalam SEO. Oleh karena ia bukan hasil dari pemikiran yang saklak, harus mesin pencari atau sejumlah usaha keras utak-atik untuk mendapatkan peringkat dalam hasil organik. Tetapi lebih kepada target kebutuhan pengguna yang menjadi konsumen utama kita. Ketika blog ini berbicara tentang “SEO”, mungkin akan sesuai dengan pindaian Anda bahwa temanya adalah “Optimasi Blog”. Bagaimana jika menerbitkan tentang kisah “Selebritis”? Anda juga yang akan menilai.

0 Komentar untuk "Pemahaman yang saklak tentang SEO"