Aksesibilitas

Ketika berbicara tentang desain, umumnya kerap dihubungkan dengan desain antarmuka (front-end). Yah, sebuah tampilan dari baris markah yang dipertunjukkan oleh layar peramban, sehingga tidak lebih dari sekedar tampilan grafis yang dimaknai dengan sekumpulan kode-kode. Apabila hal ini berkelanjutan — mungkin menjadi sebuah #trending topics — maka jangan terkejut, jika kelak desain yang diartikan seperti tersebut di atas akan tidak bisa diakses oleh suatu peralatan tertentu.

Blog merupakan catatan di web yang tersusun oleh posting/artikel, biasa diurut berdasarkan akhir sampai awal penerbitan. Umumnya sebuah blog merupakan media berbagi, dimana pengelola, penulis, & pengunjung saling berinteraksi. Mungkin pula interaksi tersebut berjalan satu arah, penulis menerbitkan posting/artikel, sedangkan pengunjung cuma mencerna isinya, tanpa perlu ada aksi tertentu. Desain blog berisi karakter unik — HTML, XHTML, CSS, JS, PHP, dan sebagainya — tergantung pada mesin blogger yang mendukungnya.

Ketika kita memandang desain web adalah sebuah sistem, kita tidak dapat melepaskan aksesibilitas (dan usabilitas) di dalamnya. Saya berpendapat bahwa tujuan dari desain antarmuka adalah untuk menunjang aksesibilitas & usabilitas, bukan sebaliknya.

Kembali ke paragraf pertama, Jangan terkejut, jika kelak desain yang diartikan seperti tersebut di atas akan tidak bisa diakses oleh suatu peralatan tertentu. Mungkin sebagian dari kita, lebih mengutamakan tampilan desain yang cool serta elegen. Namun yang pasti, sebuah desain jangan meninggalkan satu poin penting, yakni aksesibilitas. Oleh karena aksesibilitas bukan hanya untuk memfasilitasi penyandang disabilitas, tetapi aksesibilitas itu untuk semua.

Catatan: Posting ini merupakan pembelajaran & dokumentasi penulis tentang aksesibilitas serta usabilitas.

0 Komentar untuk "Desain Blog dan Aksesibilitas"